REMAJA DAN PERMASALAHANNYA
Perspektif psikologi terhadap permasalahan remaja dalam bidang
pendidikan
Disajikan pada ceramah untuk siswa, guru dan orang tua yang
diselenggarakan oleh SMUN 1
Cianjur, tanggal 15 Desember 2006 di Cibodas - Puncak.
Oleh : Agus Wakhidin
NIM : 1111344
FAKULTAS TARBIYAH STIK KENDAL
2012
1
REMAJA DAN PERMASALAHANNYA
Perspektif psikologi terhadap permasalahan remaja dalam bidang
pendidikan*)
Oleh :
Aulia Iskandarsyah**)
I. Pendahuluan.
Selama rentang kehidupan manusia, telah terjadi banyak pertumbuhan
dan
perkembangan dari mulai lahir sampai dengan meninggal dunia. Dari
semua fase
perkembangan manusia tersebut, salah satu yang paling penting dan
paling menjadi
pusat perhatian adalah masa remaja. Para orang tua, pendidik dan
para tenaga
profesional lainnya mencoba untuk menerangkan dan melakukan
pendekatan yang
efektif untuk menangani para remaja ini. Lalu ada apakah di masa
remaja ini?
Seberapa besarkah pentingnya untuk menangani masa remaja dan
seberapa besar
pengaruhnya untuk kehidupan dimasa depan individu tersebut?
Masa remaja yang dimaksudkan merupakan periode transisi antara
masa anakanak
dan masa dewasa. Batasan usianya tidak ditentukan dengan jelas,
sehingga
banyak ahli yang berbeda dalam penentuan rentang usianya. Namun,
secara umum
dapat dikatakan bahwa masa remaja berawal dari usia 12 sampai
dengan akhir usia
belasan ketika pertumbuhan fisik hampir lengkap.
Salah satu pakar psikologi perkembangan Elizabeth B. Hurlock (1980)
menyatakan bahwa masa remaja ini dimulai pada saat anak mulai
matang secara
seksual dan berakhir pada saat ia mencapai usia dewasa secara
hukum. Masa remaja
terbagi menjadi dua yaitu masa remaja awal dan masa remaja akhir.
Masa remaja
awal dimulai pada saat anak-anak mulai matang secara seksual yaitu
pada usia 13
sampai dengan 17 tahun, sedangkan masa remaja akhir meliputi
periode setelahnya
sampai dengan 18 tahun, yaitu usia dimana seseorang dinyatakan
dewasa secara
hukum.
*) Makalah disajikan pada ceramah untuk siswa, guru dan orang tua
yang
diselenggarakan oleh SMUN 1 Cianjur, pada tgl. 15 Desember 2006 di
Cibodas -
Puncak.
**) Staf Pengajar Bagian Psikologi Klinis Fakultas Psikologi
Universitas Padjadjaran
Bandung.
2
Banyaknya permasalahan dan krisis yang terjadi pada masa remaja
ini
menjadikan banyak ahli dalam bidang psikologi perkembangan
menyebutnya sebagai
masa krisis. Pada masa ini perubahan terjadi sangat drastis dan
mengakibatkan
terjadinya kondisi yang serba tanggung dan diwarnai oleh kondisi
psikis yang belum
mantap, selain dari pada itu periode ini pun dinilai sangat
penting bahkan Erik
Erikson (1998)
menyatakan bahwa seluruh masa depan individu sangat tergantung
pada penyelesaian krisis pada masa ini.
II. Karakteristik Masa Remaja
Sebagai periode yang paling penting, masa remaja ini memiliki
karakterisitik
yang khas jika dibanding dengan periode-periode perkembangan
lainnya. Adapun
rinciannya adalah sebagai berikut :
a. Masa remaja adalah periode yang penting
Periode ini dianggap sebagai masa penting karena memiliki dampak
langsung dan
dampak jangka panjang dari apa yang terjadi pada masa ini. Selain
itu, periode ini
pun memiliki dampak penting terhadap perkembangan fisik dan
psikologis
individu, dimana terjadi perkembangan fisik dan psikologis yang
cepat dan
penting. Kondisi inilah yang menuntut individu untuk bisa
menyesuaikan diri
secara mental dan melihat pentingnya menetapkan suatu sikap,
nilai-nilai dan
minta yang baru.
b. Masa remaja adalah masa peralihan
Periode ini menuntut seorang anak untuk meninggalkan sifat-sifat
kekanakkanakannya
dan harus mempelajari pola-pola perilaku dan sikap-sikap baru
untuk
menggantikan dan meninggalkan pola-pola perilaku sebelumnya.
Selama
peralihan dalam periode ini, seringkali seseorang merasa bingung
dan tidak jelas
mengani peran yang dituntut oleh lingkungan. Misalnya, pada saat
individu
menampilkan perilaku anak-anak maka mereka akan diminta untuk
berperilaku
sesuai dengan usianya, namun pada kebalikannya jika individu
mencoba untuk
berperilaku seperti orang dewasa sering dikatakan bahwa mereka
berperilaku
terlalu dewasa untuk usianya.
3
c. Masa remaja adalah periode perubahan
Perubahan yang terjadi pada periode ini berlangsung secara cepat,
peubahan fisik
yang cepat membawa konsekuensi terjadinya perubahan sikap dan perilaku
yang
juga cepat. Terdapat lima karakteristik perubahan yang khas dalam
periode ini
yaitu, (1) peningkatan emosionalitas, (2) perubahan cepat yang
menyertai
kematangan seksual, (3) perubahan tubuh, minat dan peran yang
dituntut oleh
lingkungan yang menimbulkan masalah baru, (4) karena perubahan
minat dan
pola perilaku maka terjadi pula perubahan nilai, dan (5)
kebanyakan remaja
merasa ambivalent terhadap perubahan yang terjadi.
d. Masa remaja adalah usia bermasalah
Pada periode ini membawa masalah yang sulit untuk ditangani baik
bagi anak
laki-laki maupun perempuan. Hal ini disebabkan oleh dua lasan
yaitu : pertama,
pada saat anak-anak paling tidak sebagian masalah diselesaikan
oleh orang tua
atau guru, sedangkan sekarang individu dituntut untuk bisa menyelesaikan
masalahnya sendiri. Kedua, karena mereka dituntut untuk mandiri
maka seringkali
menolak untuk dibantu oleh orang tua atau guru, sehingga
menimbulkan
kegagalan-kegagalan dalam menyelesaikan persoalan tersebut.
e. Masa remaja adalah masa pencarian identitas diri
Pada periode ini, konformitas terhadap kelompok sebaya memiliki
peran penting
bagi remaja. Mereka mencoba mencari identitas diri dengan
berpakaian, berbicara
dan berperilaku sebisa mungkin sama dengan kelompoknya. Salah satu
cara
remaja untuk meyakinkan dirinya yaitu dengan menggunakan simbol
status,
seperti mobil, pakaian dan benda-benda lainnya yang dapat dilihat
oleh orang lain.
f. Masa remaja adalah usia yang ditakutkan
Masa remaja ini seringkali ditakuti oleh individu itu sendiri dan
lingkungan.
Gambaran-gambaran negatif yang ada dibenak masyarakat mengenai
perilaku
remaja mempengaruhi cara mereka berinteraksi dengan remaja. Hal
ini membuat
para remaja itu sendiri merasa takut untuk menjalankan perannya
dan enggan
meminta bantuan orang tua atau pun guru untuk memecahkan
masalahnya.
g. Masa remaja adalah masa yang tidak realistis
Remaja memiliki kecenderungan untuk melihat hidup secara kurang
realistis,
mereka memandang dirinya dan orang lain sebagaimana mereka
inginkan dan
4
bukannya sebagai dia sendiri. Hal ini terutama terlihat pada
aspirasinya, aspiriasi
yang tidak realitis ini tidak sekedar untuk dirinya sendiri namun
bagi keluarga,
teman. Semakin tidak realistis aspirasi mereka maka akan semakin
marah dan
kecewa apabila aspirasi tersebut tidak dapat mereka capai.
h. Masa remaja adalah ambang dari masa dewasa
Pada saat remaja mendekati masa dimana mereka dianggap dewasa
secara hukum,
mereka merasa cemas dengan stereotype remaja dan menciptakan
impresi bahwa
mereka mendekati dewasa. Mereka merasa bahwa berpakaian dan
berperilaku
seperti orang dewasa sringkali tidak cukup, sehingga mereka mulai
untuk
memperhatikan perilaku atau simbol yang berhubungan dengan status
orang
dewasa seperti merokok, minum, menggunakan obat-obatan bahkan
melakukan
hubungan seksual.
III. Tugas Perkembangan Masa Remaja
Semua tugas-tugas perkembangan masa remaja terfokus pada bagaimana
melalui sikap dan pola perilaku kanak-kanak dan mempersipakan
sikap dan perilaku
orang dewasa. Rincian tugas-tugas pada masa remaja ini adalah
sebagai berikut :
1. Mencapai relasi yang lebih matang dengan teman seusia dari
kedua jenis
kelamin
2. Mencapai peran sosial feminin atau maskulin
3. Menerima fisik dan menggunakan tubuhnya secara efektif
4. Meminta, menerima dan mencapai perilaku bertanggung jawab
secara sosial
5. Mencapai kemandirian secara emosional dari orang tua dan orang
dewasa
lainnya
6. Mempersiapkan untuk karir ekonomi
7. Memperiapkan untuk menikah dan berkeluarga
8. Memperoleh suatu set nilai dan sistem etis untuk mengarahkan
perilaku.
5
IV. Perubahan-perubahan yang terjadi pada Masa Remaja
A. Perubahan Fisik Masa Remaja
_
Tinggi badan
Rata-rata anak perempuan mencapai tinggi dewasanya pada usia 17/18
tahun dan
bagi anak laki-laki satu tahun lebih dari usia tersebut.
_
Berat badan
Perubahan berat tubuh seiring dengan waktu sama dengan perubahan
tinggi
badan, hanya saja sekarang lebih menyebar ke seluruh tubuh.
_
Proporsi tubuh
Berbagai bagian tubuh secara bertahap mencapai proporsinya. Misal:
badan lebih
lebar dan lebih kuat.
_
Organ seksual
Pada laki-laki dan perempuan organ seksual mencapai ukuran dewasa
pada
periode remaja akhir, namun fungsinya belum matang sampai dengan
beberapa
tahun kemudian
_
Karakteristik sex sekunder
Karakteristik sek sekunder utama mengalami perkembangan pada level
dewasa
pada periode remaja akhir.
B. Emosionalitas Masa Remaja
Selain terjadi perubahan fisik yang sangat mencolok, juga terjadi
perubahan dalam
emosionalitas remaja yang cukup mengemuka, sehingga ada beberapa
hal yang dapat
disimpulkan dari perubahan pada aspek emosionalitas ini.
Masa ini disebut sebagai masa “storm and stres”, dimana terjadi
peningkatan
ketegangan emosional yang dihasilkan dari perubahan fisik dan
hormonal. Pada masa
ini emosi seringkali sangat intens, tidak terkontrol dan nampak
irrasional, secara
umum terdapat peningkatan perilaku emosional pada setiap usia yang
dilalui.
Misalnya, pada usia 14 tahun, remaja menjadi mudah marah, mudah
gembira, dan
meledak secara emosional, sedangkan pada usia 16 tahun terjadi
kebalikannya mereka
mengatakan tidak terlalu merasa khawatir.
Hal yang paling membuat remaja marah adalah apabila mereka
diperlakukan
seperti anak-anak atau pada saat merasa diperlakukan tidak adil.
Ekspresi
6
kemarahannya mungkin berupa mendongkol, menolak untuk bicara, atau
mengkritik
secara keras. Hal yang juga cukup mengemuka yaittu pada masa ini
remaja lebih iri
hati terhadap mereka yang memiliki materi lebih.
C. Perubahan Sosial pada Masa Remaja
Salah satu tugas perkembangan yang paling sulit pada masa remaja
adalah
penyesuaian sosial. Penyesuaian ini harus dilakukan terhadap jenis
kelamin yang
berlainana dalam suatu relasi yang sebelumnya tidak pernah ada dan
terhadap orang
dewasa diluar keluarga dan lingkungan sekolah.
Pada masa ini remaja paling banyak menghabiskan waktu mereka di
luar rumah
bersama dengan teman sebaya mereka, sehingga bisa difahami apabila
teman sebaya
sangat berpengaruh terhadap sikap, cara bicara, minat, penampilan,
dan perilaku
remaja.
Perubahan dalam perilaku sosial terlihat dengan adanya perubahan
dalam sikap
dan perilaku dalam relasi heteroseksual, mereka yang tadinya tidak
menyukai
keterlibatan lawan jenis menjadi menyukai pertemanan dengan lawan
jenis. Secara
umum dapat dikatakan bahwa minat terhadap lawan jenis meningkat.
Selain itu,
perubahan sosial yang terjadi dengan adanya nilai-nilai baru dalam
memilih teman,
dimana sekarang remaja lebih memilih yang memiliki minat dan
nilai-nilai yang
sama, bisa memahami dan membuat merasa aman, dapat dipercaya dan
bisa diskusi
mengenai hal-hal yang tidak bisa dibicarakan dengan guru atau
orang tua. Pada masa
ini pun remaja memiliki keinginan untuk tampil sebagai seorang
yang populer dan
disukai oleh lingkungannya.
V. Minat-minat pada Masa Remaja
Pada masa remaja terdapat minat-minat pada bidang kegiatan
tertentu yang
sangat beragam. Hal ini tergantung pada jenis kelamin, kecerdasan,
lingkungan
tempat tinggal mereka, kesempatan yang dimiliki untuk
mengembangkan minat, apa
yang diminati teman sebayanya, status dalam kelompok sosial, kemampuan
bawaan,
minat keluarganya dan beberapa faktor lainnya. Secara umum
minat-minat remaja ini
dapat dikategorikan menjadi :
7
1) Minat Rekreasi
Pada masa ini sudah muncul minat rekresi seperti halnya orang
dewasa.
Banyaknya hegiatan dan tuntutan baik di sekolah maupun dirumah
dirasakan
penting memiliki sarana rekreasi bagi remaja, Misalnya : permainan
dan olah
raga, santai, traveling, hobi, menari, membaca, film, radio,
televisi dan melamun.
2) Minat Sosial
Perkembangan minat sosial tergantung pada kesempatan yang dimiliki
remaja
untuk mengembangkan minta ini dan sebagian tergantung seberapa
populer dia di
dalam kelompok sebayanya.
3) Minat Pribadi
Minat pada dirinya sendiri merupakan minat terkuat pada masa
remaja, hal ini
disebabkan karena mereka menyedari bahwa penerimaan dari sosial
dipengaruhi
oleh penampilan umum mereka, misalnya : penampilan, pakaian,
prestasi,
kemandirian, dan uang yang merupakan simbol status.
4) Minat terhadap Pendidikan
Pada remaja awal biasanya memberikan kritik atas sekolah secara
umum dan
mengenai larangan, PR, kursus yang dibutuhkan, makanan di kantin
dan
mekanisme belajar di sekolah. Mereka kritis terhadap guru dan cara
mereka
mengajar. Pada remaja akhir sikap terhadap pendidikan lebih banyak
dipengaruhi
oleh minat pekerjaannya.
5) Minat terhadap pekerjaan
Pada masa ini anak laki-laki maupun perempuan mulai untuk
memikirkan secara
lebih serius tentang masa depan mereka. Anak laki-laki lebih
perhatian terhadap
pekerjaan di masa depan dibanding anak perempuan. Anak laki-laki lebih
menginginkan pekerjaan yang mewah, menarik dan memiliki gengsi
yang tinggi,
sedangkan anak perempuan lebih memilih pekerjaan yang lebih aman
dan tidak
menyita waktu.
6) Minat religious
Para remaja sekarang ini tertarik pada agama dan merasa bahwa hal
tersebut
memiliki peran yang penting dalam kehidupan mereka.
8
7) Minat dalam simbol status
Pada masa remaja simbol status memiliki empat fungsi penting yaitu
:
mengatakan pada orang lain bahwa mereka memiliki status
sosioekonomi yang
lebih tinggi dari yang lain, remaja yang superior dinilai memiliki
prestasi oleh
kelompoknya, remaja diterima oleh kelompoknya karena kesamanan
tampilan dan
tindakan, dan remaja memiliki status yang mendekati dewasa.
VI. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap remaja terhadap pendidikan
Menurut Hurlock (1980), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi sikap
remaja terhadap pendidikan, yaitu :
a. Sikap teman sebaya – apakah mereka berorientasi untuk
melanjutkan kuliah atau
berorientasi kerja.
b. Sikap orang tua – apakah orang tua menialai bahwa sekolah
merupakan sarana
peningkatan status sosialnya atau hanya sekedar tuntutan untuk
menyekolahkan
saja.
c. Tingkatan, yang menunjukkan kesuksesan atau kegagalan remaja
secara
akademis.
d. Relevansi atau nilai praktis dari bermacam-macam pelajaran.
e. Sikap terhadap guru, pegawai administrasi, kebijakan-kebijakan
akademik dan
disiplin.
f. Sukses dalam kegiatan ekstrakurikuler
g. Derajat penerimaan sosial oleh teman sekelasnya.
VII. Tipe-tipe remaja yang memiliki sedikit minat dalam pendidikan
1. Remaja yang orang tuanya memiliki aspirasi yang tidak realistis
terhadap prestasi
akademis, olah raga dan sosial sehingga memaksa anak-anaknya untuk
meraih
target yang ditentukan mereka.
2. Remaja yang kurang diterima oleh teman sekelas dan mereka yang
merasa
kehilangan kesenangan seperti teman-temannya dalam kegiatan
ekstrakulikuler.
3. Remaja yang matang lebih awal dan merasa lebih mencolok
dibandingkan teman
sekelasnya, sehingga seringkali diharapkan untuk bisa melakukan
tugas-tugas
akademis melebihi dari kemampuannya.
9
VIII. Tanda-tanda bahaya dari maladjustment remaja
Dengan adanya perubahan yang terjadi dalam fisik, psikologis dan
sosial pada
remaja yang sangat cepat dan drastis menuntut remaja tersebut
untuk bisa
menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut dan tuntutan-tuntutan
lingkungan baru
yang menyertainya. Pada kenyataannya tidak semua remaja dapat
menyesuaikan
dengan perubahan tersebut, berikut adalah beberapa tanda-tanda
penyesuaian diri
yang salah pada remaja :
a. Tidak bertanggung jawab, misalnya mengabaikan sekolah.
b. Agresif secara berlebihan dan sikap yang tertalu yakin atas
dirinya.
c. Perasaan tidak aman, yang menyebabkan remaja harus menyesuaikan
dengan
standar kelompok.
d. Homesickness
e. Menghayal secara berlebihan sebagai upaya untuk mengkompensir
ketidakpuasan
dari kehidupan sehari-hari.
f. Regresi perilaku ke tingkat perkembangan yang lebih awal,
misalnya ngompol,
ngamuk pada saat marah dan lain-lain.
g. Menggunakan defense
mechanism secara berlebihan, seperti rasionalisasi,
proyeksi, fantasi, dan displacement.
IX. Cara-cara orang tua untuk menangani masalah remaja
Adanya tanda-tanda kesalahan penyesuaian diri remaja tentu saja
menuntut
penanganan yang cepat dan tepat, mengingat masa ini merupakan masa
penting yang
menentukan individu pada masa berikutnya. Penanganan atas
permasalahan remaja
sangat bervariasi dan tergantung dari konteks dan latar belakang
permasalahannya,
dan juga upaya-upaya ini idealnya merupakan hasil kerjasama orang
tua, guru dan
pihak-pihak lain yang terkait.
Secara umum ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orang tua
untuk
mencegah dan menangani munculnya permasalahan ini, antara lain :
a. Memahami dan mendengarkan keluhan remaja dengan penuh
perhatian,
pengertian dan kasih sayang.
10
b. Memberikan penghargaan terhadap prestasi studi/prestasi sosial,
seperti olahraga,
kesenian atau perbuatan-perbuatan baik yang ditunjukkan remaja
baik di sekolah
maupun di lingkungan masyarakat
c. Banyak berdiskusi tentang berbagai hal yang terjadi di
lingkungan sosial maupun
lingkungan sekolahnya serta orientasi masa depan yang akan
direncanakan
remaja.
d. Realistis dan bersikap objektif terhadap anak, sehingga
idealnya orang tua
mengetahui kapasitas anak dan mendiskusikan target apa yang ingin
dicapai.
e. Mulai menyertakan remaja dalam pengambilan keputusan keluarga.
Hal ini
mendidik anak untuk ikut bertanggung jawab dan melatih mereka
dalam proses
problem solving dan decision making.
f. Mendukung ide-ide remaja yang positif.
g. Mengawasi kegiatan dan lingkungan sosial remaja secara
proporsional, tidak
terlalu ketat atapun terlalu longgar.
h. Jika ada indikasi ketidakberesan yang serius, baik dalam segi
fisik ataupun
psikologis yang cukup mencolok segera konsultasikan dengan tenaga
ahli seperti
dokter atau psikolog.
X. Kiat-kiat sukses dalam pendidikan untuk remaja
a. Tentukan tujuan dan target yang akan dicapai, sehingga
pengerahan sumber daya
yang dimiliki akan lebih tepat.
b. Kenali diri, baik berupa kelebihan dan kekurangan karena
semakin remaja
mengenai dirinya akan semakin terarah tindakannya.
c. Tekun dan jangan cepat menyerah.
d. Berpikir sebelum mengambil suatu keputusan.
e. Openminded dan jangan sombong.
f. Jangan malu bertanya dan jangan takut salah.
g. Hati-hati memilih teman dan lingkungan pergaulan.
h. Hormat kepada guru, orang tua dan teman.
i. Mengembangkan empati dalam bergaul.
j. Berusaha dan berdo’a
11
k. Bicaralah pada orang tua jika ada permasalahan yang sulit,
karena tidak semua
masalah bisa ditangani sendiri.
l. Apabila perlu, dapat berkonsultasi dengan ahli (misal :
psikolog, konselor
pendidikan, dll)
XI. Kesimpulan
Masa remaja sebagai periode perkembangan yang paling penting bagi
individu
pada kenyataannya merupakan suatu periode yang sarat dengan
perubahan dan rentan
munculnya masalah. Meskipun demikian adanya pemahaman yang baik
serta
penanganan yang tepat terhadap remaja merupakan faktor penting
bagi keberhasilan
remaja di kehidupan selanjutnya, mengingat masa ini merupakan masa
yang paling
menentukan. Selain itu perlu adanya kerjasama dari remaja itu
sendiri, orang tua, guru
dan pihak-pihak lain yang terkait agar perkembangan remaja di
bidang pendidikan
dan bidang-bidang lainnya dapat dilalui secara terarah, sehat dan
bahagia.
12
Kepustakaan
1. Atkinson & Atkinson. 1998. PEngantar PSikologi, edisi kesebelas. Batam :
Interaksara.
2. Crain, William. 1992. Theories
of Development : Concept and Applications, third
edition. New Jersey
:Prentice-Hall, Inc.
3. Hurlock, Elizabeth. B. 1980. Developmental Psychology A life-Span Approach,
fifth edition. New Delhi
:Tata McGraw-Hill Publishing Company Ltd.
4. Hall, Lindzey & Campbell. 1998. Theories of Personality, forthh edition. New
York : John
Wiley & Sons, Inc.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar